Monday, May 12, 2008

RENUNGAN: APA YANG KAMU PERBINCANGKAN



Fidel Hardjo


Setelah Yesus bersama muridnya menikmati keindahan panorama di atas bukit. Kesejukan udara dan keindahan alam di atas bukit menggoda hati para murid untuk tinggal dan mendirikan kemah di atas bukit, kaki mereka enggan untuk melangkah. Lalu Yesus mengajak para muridnya untuk turun ke tempat yang lebih rendah, turun ke dataran. Turunlah mereka dari bukit melewati lembah yang berkelok-kelok. Setibanya mereka tiba di dataran. Orang banyak menanti mereka.


Di dataran inilah, yesus menyembuhkan banyak orang dan di dataran ini pula para murid tidak berhasil meyembuhkan orang sakit. Suara protes terdengar dari orang banyak, kenapa para muridnya tidak mampu menyembuhkan orang sakit. Pengalaman kegembiraan di atas bukit masih terukir indah dan kini pengalaman kegagalan di dataran membuat para murid kecewa dan tak bersemangat lagi.


Di tengah situasi patah semangat, tiba-tiba Yesus mengajak para muridnya untuk pergi ke Galilea. Karena guru yang mengajak maka berangkatlah mereka ke Galilea. Di tengah jalan Yesus mengatakan kepada muridnya banhwa anak manusia tidak akan lama lagi diserahkan ke tangan manusia, dibunuh lalu mati tetapi pada hari ketiga hidup lagi. Para murid merasa bingung apa maksud kata Yesus ini. Lupakan persoalan ini, para muridnya justru berpikir siapa yang terbesar di antara mereka kalau Yesus tidak ada di tengah-tengah mereka.

Siapakah yang terbesar?

Setiap mereka memiliki peluang yang sama, status yang sama yaitu murid Yesus. Memiliki peluang yang sama tergoda melihat diri dan mengidealkan sendiri. Siapakah yang terbesar ? Merupakan topik menarik bagi mereka. Konsentrasi, perhatian, hati mereka sudah menjauh dari Yesus, Yesus bukan lagi pilihan mereka untuk didengar, menjauah dari Yesus lebih baik daripada takut kehilangan kesempatan untuk menjadi yang terbesar.


Semakin hangat perbincangan di antara mereka siapa yang terbesar, semakin besar peluang hati mereka tersingkir dan terpinggir dari hati seorang guru. Yesus memilih diam, ditengah perbicangan para muridnya. Perbincangan mereka belum berhenti, tiba-tiba Galilea ada di depan mata mereka.


Yesus mengajak para muridnya untuk masuk di Kapernaum. Yesus ingin para muridnya untuk membeningkan pikiran dan hati mereka, Yesus mengajak para muridnya untuk melihat dan menikmati cahaya kapernaum, cahaya yang membeningkan, cahaya yang memberi kekuatan tatkala kegelapan, kesulitan, kebingungan, kesibukan hidup dan perkara hidup. Kapernaum adalah tempat nostalgia bagi Yesus, sewaktu kecil, Yesus selalu berada di kapernaum dan sekian sering orangtuanya bingung, ke mana mereka harus mencari Yesus.


Dan yesus mengatakan tidak tahukah kamu aku ada di rumah bapaku. Rumah bapa adalah kapernaum, dan Yesus adalah kapernaum baru, cahaya baru, dan kekuatan baru. Kini Yesus menginginkan para muridnya untuk mencintai kapernaum, mencintai yesus sebagai kapernaum baru, sebagai rumah bapa yang hidup, mencintai yesus lebih dari segala sesuatu.


Dalam kapernaum, yesus bertanya kepada muridnya, apa yang kamu perbincangkan di tengah jalan tadi. Siapakah yang terbesar? Para muridnya diam. Lalu Yesus menggendong seorang anak kecil dan berbicara, barang siapa menerima “anak kecil ini”, ia menerima aku dan menerima bapa. Kali ini Yesus berbicara lewat kehadiran anak kecil.


Dalam kisah yang lain, ketika Yesus memperbanyak roti, untuk lima ribu orang, anak kecil tampil sebagai penyelamat, di saat para murid bingung ketiadaan bekal. Masih kita ingat, ketika para murid ingin tinggal di bukit yang tinggi Yesus mengajak para muridnya untuk turun ke tempat yang rendah, tempat rendah merupakan ruang gerak anak kecil, masih kita ingat ketika yesus membasuh kaki para muridnya, ia mulai dari kaki, kaki merupakan wilayah yang mudah kotor, juga wilayah anak kecil.


Siapakah yang terbesar? Sebelum yesus menjelaskan siapakah yang terbesar, yesus mengajar lebih dulu para muridnya, siapa yang terkecil. Yesus tahu bahwa para muridnya tidak ingin menjadi yang terkecil, terendah dan terkotor.


Yesus adalah yang terkecil dan terendah serta terkotor. Ia dilahirkan di Nasaret tempat yang kecil, tempat yang kotor, tempat rendah. Yesus memilih tempat yang kecil, kotor dan rendah untuk mengangkat manusia menjadi anak Allah yang tinggi dan besar. Yesus memilih menjadi yang terkecil, terendah supaya manusia bisa mendekati Allah yang tinggi.


Yesus memilih turun ke tempat rendah supaya dapat melayani kebutuhan dan kerinduan manusia akan keselamatan. Yesus memilih tinggal di tempat yang kotor supaya manusia menjadi anak Allah yang bersih, Yesus memilih menjadi anak kecil supaya manusia belajar memilki hati bersih seperti anak-anak, belajar bergantung pada Tuhan seperti anak menggantungkan segala sesuatu kepada ibunya.

Apakah yang kamu perbincangkan?



Yesus kembali betanya kepada anda, apa yang kamu perbincangkan? Pertanyaan ini seakan-akan mengejar anda takkala anda sekarang ada di depan komputer, sedang sakit, lagi senang, sedih, mungkin sedang mengadakan perjalanan, ditengah keramaian, di gereja, atau lagi masak, boleh jadi lagi baring di tempat tidur, atau bahkan lagi ruang penjara menanti hari-hari kematian. Yesus tetap mengajukan pertanyaan yang sama, apa yang kamu perbincangkan?

Yesus ingin menjadi bagian dari apa yang anda rasakan sekarang. Yesus ingin mengalir dalam peristiwa hidup anda sekecil apa pun masalah anda. Yesus memilih tempat yang rendah supaya anda mudah mendekati dan mengertinya. Yesus ingin menjadi kapernaum bagi anda, rumah yang bercahaya tatkala anda merasa asing dengan situasi anda bahkan merasa benci karena kegagalan dan problema hidup anda.

Yesus menjadi anak kecil yang tulus dan setia kepada anda takkala anda dikecewakan oleh sahabat atau orang dekat anda. Yesus menjadikan anda, orang yang paling istimewah di hatinya takkala anda merasa dihina dan disingkirkan oleh orang-orang sekitar anda.Yesus mendekati anda takkala orang semakin jauh. Yesus ingin manjadi jawaban atas cita-cita dan mimpi anda.
Aneka peristiwa hidup kita adalah peristiwa yang serupa dengan apa yang dialami oleh para murid di tengah jalan. Banyak persoalan dan masalah sedang kita pikul, yang kadang membuat anda menjauh dari yesus. Ada banyak kegembiraan dan pesta hidup yang kadang membuat anda lupa yesus. Tapi yesus tidak pernah berubah sekalipun dalam situasi apapun yang anda sedang alami.


Yesus hanya bertanya, apa yang sedang kamu perbincangkan, apa yang kamu alami, apa yang kamu pikirkan? Apa masalah anda? Yesus mengajak anda seperti Yesus mengajak para muridnya untuk melihat cahaya kapernaum, memasuki kapernaum untuk membeningkan pikiran dan hati anda. Pengalaman melihat cahaya kapernaum akan membawa anda mengalami penglaman kedekatan yesus. Kedekatan untuk mendengar yesus dan menjadi cahaya kapernaum bagi yang lain.


Pengalaman kedekatan dengan Yesus tidak cukup melihat cahaya kapernaum, tapi yesus masih menuntut anda untuk mencintai anak kecil, mencintai tempat rendah, tempat kotor sebab dari sanalah akan mengerti perkara besar, mengerti siapa yang terbesar dan siapa yang bersih. Setelah anda mengalami pengalaman melihat dan menikmati cahaya kapernaum, dan tugas anda adalah diminta untuk menjadi cahaya kapernaum bagi orang lain, cahaya yang menuntun orang untuk mengalami pengalaman yang sama, pengalaman kedekatan dengan yesus.


Setelah anda mengalami pengalaman kebesaran menjadi yang terkecil, terendah dan terkotor, yesus meminta anda menjadi anak kecil, menjadi figure pesan bahasa dan kata hidup Allah bagi sesama. Menjadi anak kecil yang mengekpresikan secara sempurna pengalaman kelembutan dan kesempurnaan cinta Allah kepada sesama. Semoga !

[Renungan ini pernah disiarkan di ruang studio radio Veritas Asia Fairview Quezon City Manila Pilipina]

0 comments: