RUPA BURUK, JANGAN BELAH CERMIN

Fidel Hardjo
“This is my body, This is my software, I have given my body to art”
(Orlan, 1898).
Tawaran iklan kecantikan telah menjadi obsesif sekian banyak perempuan. Tak sedikit perempuan tergiur oleh iklan instant beauty seperti apa yang disuguhkan oleh koran-koran, televisi maupun seleberan dari tangan ke tangan ataupun ditempel di tempat publik. Seseni itukah perempuan?
Tubuh perempuan adalah seni. Ada banyak akronim seni untuk membahasakannya: cantik, ayu, molek, indah, mulus, mungil, seksi dan sebagainya. Tak heran, kalau industri periklanan memanfaatkan kecantikan perempuan untuk menyedot minat publik. Tubuh perempuan telah bergeser pemaknaannya dari ruang naturalistik menjadi instrumen estetik publik.
Seorang artis kaliber Perancis, Orlan dalam operasi plastiknya tahun 1898 punya motto “This is my body, This is my software, I have given my body to art”. Orlan menjelaskan bahwa setiap perempuan semestinya melihat tubuhnya sebagai sebuah seni. Seni yang dapat mengubah dunia, termasuk image perempuan (Kathy Davis, 2003).
.
Natural yang terusak
Maxwell Maltz yang dijuluki sebagai “father of plastic surgery” melihat operasi plastik sebagai “magical power” yang tidak hanya meniadakan noda atau memperbaiki kerusakan kulit tetapi lebih merusak gambaran pribadi yang natural.
Menurutnya, perempuan tidak ada pilihan lain, selain adalah menolak segala bentuk jenis kecantikan yang momental
Setiap orang bebas untuk memilih sehat atau sakit, cantik atau buruk dan mati atau hidup. Toh, pada akhirnya sendiri yang menanggung baik buruknya. Noel Suzane seorang perintis operasi plastik modern mengatakan operasi plastik adalah keinginan yang pahit (bitter need) yang lahir dari tuntutan ekonomi.
Misalkannya, banyak perempuan memilih operasi plastik wajah karena takut kehilangan karier mereka. Seorang artis akan takut tidak diorder lagi untuk memanggung hanya karena persoalan wajah yang sudah kelihatan tua. Operasi plastik adalah bukan hanya jalan terbaik untuk mempertahankan karier mereka tetapi mengingatkan mereka bahwa selalu muda dan cantik.
Michael Jackson yang lebih akrab dipanggil “The King of Pop”. Setelah melakukan operasi plastik atas tubuhnya, ia meliris albumnya “Thriller” apa yang terjadi albumnya laris terjual, ia memecahkan rekor terlaris musik urutan ke dua dalam catatan sejarah musik Amerika. Walaupun pada saat sama ia dikritik oleh dunia Afrika karena Jackson telah mengkianati keindahan orang-orang hitam.
Moral
Kathy Davis meletakkan sandaran moral dalam menghadapi problematika operasi plastik. Pertama adalah masalah ketidakadilan (unfairness). Sebelum memilih melakukan operasi plastik orang harus menimbang secara matang, seberapa banyak kegembiaraan dan penderitaan yang diterima akibat operasi plastik.
Banyak orang memutuskan untuk melakukan operasi plastik tanpa lewat sebuah keputusan yang matang. Akibatnya adalah ia mengalami penderitaan jauh lebih besar daripada kegembiraan atas kecantikan yang sesaat yang diperolehnya.
Kedua adalah operasi plastik berpotensi destruksi kenormalan (harming the normality). Pada dasarnya, operasi plastik merupakan upaya merusak bentuk kenormalan demi target kecantikan. Ia menjanjikan model perwajahan dari bentuk normal menuju yang tidak normal. Misalkan, ia seorang pemilik hidung pesek (normal) dan berubah menjadi hidung sangat mancung (abnormal).
Karena operasi plastik mengandung risiko tinggi maka seharusnya subyek pelaku memilih sebuah keputusan yang terbaik dalam hidupnya. Ia bersedia menerima apa yang dihasilkan oleh operasi plastik, termasuk hasil yang paling buruk sekalipun.
Ketiga adalah memangkas keaselian (inauthenticity). Operasi plastik akan menjawabi kebutuhan anda akan kecantikan dengan sekejap saja tetapi pada saat yang sama terjadi pelucutan bentuk keaselian seseorang. Adanya gap yang besar antara apa yang ada “di luar” dan yang ada “di dalam” pribadi seseorang.
Kecantikan luar cuma kecantikan ilusif, kecantikan yang jauh dari keadaan sebenarnya. Karena itu orang yang ingin melakukan operasi plastik harus melihat dampak psikologis bagi dirinya karena ia bisa menjadi asing bagi tubuhnya.
Dan bersiap untuk menerima reaksi baru dari sesama dan alam atas sebuah identitas baru. Ia boleh jadi menjadi asing bagi yang lain dan membutuhkan adaptasi baru atas kekerasan alam.
Hati hatilah
Operasi plastik sebagai tawaran kecantikan modern memang mimikat tapi juga menyimpan seribu satu macam risiko.
Propaganda media akan operasi plastik seperti disuguhkan oleh iklan-iklan dalam televisi atau majalah maupun surat kabar akan menjanjikan anda akan sebuah penampilan yang menarik dan tanpa efek samping. Biasanya, apa yang diiklankan akan jauh dari kenyataan yang sesungguhnya.
Mempersalahkan propaganda media juga bukan sikap yang tepat. Yang paling penting adalah kita sendiri harus mempunyai sikap tegas. Memiliki pengetahuan yang luas sebelum menjatuhkan sebuah keputusan atas tawaran kecantikan yang memikat itu. Di jaman modern ini, uang bisa menjanjikan segala-galannya. Dengan uang anda bisa membeli kecantikan tetapi kecantikan itu belum tentu menjamin kebahagian.
Dengan kecantikan anda bisa mendapatkan peluang kerja, menjadi rebutan sekian banyak laki-laki tetapi ketika usia senja mejemput, maka semuanya berlalu. Yang tersisah tinggal keping-keping penderitan.
Industri modern serba menjanjikan kecantikan utopis melalui operasi plastik. Apa yang kita buat adalah pertama kita mengembangkan semangat “sense of satisfication”. Kita perlu memiliki rasa cukup atas apa yang kita punya. Memiliki rasa cukup biasanya mendekatkan kita dengan sang pemilik kehidupan untuk mensyukuri atas apa yang kita miliki.
Masih banyak di sekitar kita yang jauh lebih buruk dari apa yang kita miliki. Tetapi mereka merasa bahagia atas kecukupan. Bukankah bunga bakung lebih indah dari pada pakaian emas Salomo!
Kedua adalah “being natural is beautiful” semakin anda tampil natural semakin anda tampil cantik. Tubuh anda memang sebuah seni tetapi bukan sebuah perangkat lunak, software yang mengabdi absolut kepada seni.
Kecantikan yang ditawarkan operasi plastik merupakan kecantikan utopis yang bisa berubah kapan dan di mana saja menjadi racun bagi anda sendiri. Kalau anda tidak percaya silakan coba saja!
Penulis, Staf Televisi TBN Asia.
0 comments:
Post a Comment